LAPORAN
RESMI
PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I
REAKSI
DALAM LARUTAN BERAIR
A.
Tujuan Percobaan
1. Mempelajari
reaksi yang berlangsung dalam larutan berair
2. Mengetahui
persamaan molekul, persamaan ionik dan persamaan ionik total dari suatu reaksi
B.
Dasar Teori
Larutan
merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi karena
komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau lain-lain
yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat, cair atau gas. Namun, lazimnya
yang disebut larutan adalah zat cair. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu
pelarut dan zat terlarut (Harjadi, 2000).
Larutan
adalah campuran karena terdiri dari dua bahan yang disebut homogen karena
sifat-sifatnya sama dengan sebuah cairan, karena larutan adalah campuran molekul
yang biasanya molekul-molekul pelarut agak berjauhan dalam larutan bila
dibandingkan dengan larutan murni (Wahyudi, 2000).
Pembuatan
larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi yang kita
tidak inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan
standarisasi. Standarisasi sering dilakukan dengan titrasi, zat-zat yang di
dalam jumlah yang relatif besar disebut pelarut (David, 2001).
Pada
kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau
solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat yang lain
dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut
dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses
pencampuran zat pelarut dan terlarut membentuk larutan disebut pelarutan atau
solvasi (Chang, 2003).
Kelarutan
dalam air setiap senyawa berbeda-beda, bergantung pada kondisi seperti suhu,
tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan dan pada komposisi
pelarutnya. Untuk dapat mengetahui bentuknya endapan dari dua larutan yang
dicampurkan atau ketika suatu senyawa ditambahkan dapat dilihat dari
kelarutannya, yaitu jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut dalam sejumlah
pelarut pada suhu tertentu. Berbagai zat ada yang dapat larut, sedikit larut
atau tidak dapat larut. Dikatakan tak larut apabila zat yang larut kurang dari
0,1 g zat terlarut dalam 1000 g pelarut. Namun, tak satupun zat bersifat mutlak
tak larut dalam suatu pelarut tertentu, tetapi banyak zat yang untuk
maksud-maksud praktis dianggap tak larut (Chang, 2004; W. Oktobay, 1998).
Berikut
tabel pengelompokan kelarutan senyawa dalam air (keenan, 1984):
Senyawa
|
Kelarutan
|
Nitrat (NO3-)
|
Semua larut
|
Nitrit (NO2-)
|
Semua larut,
kecuali Ag+
|
Asetat (CH3COO-)
|
Semua larut,
kecuali Ag+, Hg22+, Bi3+
|
Klorida (Cl-)
|
Semua larut,
kecuali Ag+, Hg22+, Pb2+, Cu+
|
Bromida (Br-)
|
Semua larut,
kecuali Ag+, Hg22+, Pb2+
|
Iodida (I-)
|
Semua larut,
kecuali Ag+, Hg22+, Pb2+, Bi3+
|
Sulfat (SO42-)
|
Semua larut,
kecuali Pb2+, Ba2+, Sr2+, Ca2+
|
Sulfit (SO32-)
|
Semua tak
larut, kecuali Na+,K+, NH4+
|
Sulfida (S2-)
|
Semua tak
larut, kecuali Na+,K+, NH4+, Ba2+,
Sr2+, Ca2+
|
Fosfat (PO42-)
|
Semua tak
larut, kecuali Na+,K+, NH4+
|
Karbonat (CO32-)
|
Semua tak
larut, kecuali Na+,K+, NH4+
|
Oksida (O2-)
|
Semua tak
larut, kecuali Na+,K+, Ba2+, Sr2+,
Ca2+
|
Hidroksida (OH-)
|
Semua tak
larut, kecuali Na+,K+, NH4+, Ba2+,
Sr2+, Ca2+
|
1. Semua
senyawa logam alkali (golongan IA) dapat larut
2. Semua
senyawa amonium (NH4+) dapat larut
3. Semua
senyawa yang mengandung nitrat (NO3-), klorat (ClO3+)
dan perklorat (ClO4-) dapat larut (R. Chang, 2004)
Pengenceran
larutan adalah prosedur untuk membuat larutan yang kurang pekat, dalam proses
pengenceran penambahan lebih banyak pelarut kedalam sejumlah tertentu larutan
akan mengubah (mengurangi) konsentrasi larutan tanpa mengubah sejumlah mol zat
terlarut yang terdapat dalam larutan dengan kata lain mol zat terlarut sebelum
pengenceran sama dengan mol zat terlarut setelah pengenceran atau nawal
= nakhir karena molaritas didefinisikan sebagai mol zat terlarut
dalam 1 l larutan, dapat dituliskan n = W. V, keterangan: M awal
> Makhir dan Vawal < Vakhir (R.Chang,
2004).
Salah
satu jenis reaksi yang umumnya berlangsung dalam larutan berair adalah reaksi
pengendapan (precipitation reaction) yang cirinya adalah terbentuknya produk
yang tak larut atau endapan. Endapan (precipitate) adalah padatan tak larut
yang terpisah dari larutan. Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa
ionik (Chang, 2004).
C.
Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan dalam percobaan ini adalah labu ukur 10 ml (5), tabung reaksi
(4), corong kecil (1), rak tabung reaksi (1), gelas ukur 5 ml (2), botol
aquades (1), pipet. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu KCl, NaNO3,
CuSO4, (NH4)2SO4, NaOH 1M &
aquades.
D.
Cara Kerja
Langkah
pertama dalam percobaan ini adalah dilakukan pengenceran larutan KCl, NanNO3,
CuSO4, NaOH 1M dan digunakan labu ukur 10 ml. Kemudian direaksikan
kedua senyawa berikut dalam tabung reaksi dan diamati perubahan yang terjadi.
Antara lain : 2 ml KCl 0,1M dan 2 ml NaNO3 0,1M, 2 ml CuSO4
0,1M dan 2 ml NaOH 0,1M dan 3 ml (NH4)2SO4 1M
dan 2 ml NaOH 1M. Kemudian dituliskan persamaan molekul, persamaan ionik dan
persamaan ionik total dari suatu reaksi.
E.
Hasil Percobaan
No
|
Larutan 1
|
Larutan 2
|
Hasil Reaksi
|
1
|
2 ml KCl 0,1M
|
2 ml NaNO3
0,1M
|
Tidak ada
endapan larutan berwarna bening
|
2
|
2 ml CuSO4
0,1M
|
2 ml NaOH 0,1M
|
Ada endapan
larutan berwarna biru
|
3
|
3 ml (NH4)2SO4
1M
|
2 ml NaOH 1M
|
Tidak ada
endapan larutan berwarna bening
|
1. Persamaan
molekul
a. KCl
(aq) + NaNO3(aq) →KNO3 (aq) + NaCl (aq)
b. CuSO4
(aq) + 2NaOH(aq) → NaSO4(aq) + Cu(OH)2 (s)
c. (NH4)2SO4(aq)
+ 2NaOH(aq) → 2NH4OH(aq) + Na2SO4(aq)
2. Persamaan
ionik
a. K+(aq)
+Cl-(aq) + Na+(aq) + NO3-(aq) → K+(aq)
+ NO3-(aq)+ + Na+(aq) + Cl-(aq)
b. Cu2+(aq)+SO42-(aq)+2Na+(aq)+2OH-(aq)
→2Na+(aq)+ SO42-(aq)+ Cu(OH)2 (s)
c. 2NH4+(aq)+
SO42-(aq)+ 2Na+(aq)+2OH-(aq) →2NH4+(aq)+
2OH-(aq)+ 2Na+(aq)
+ SO42-(aq)
3. Persamaan
ionik total
Cu2+(aq)+2OH-(aq) )
→ ) Cu(OH)2 (s)
F.
Pembahasan
Percobaan
yang berjudul “Reaksi dalam larutan berair” memiliki dua tujuan yaitu untuk
mempelajari reaksi yang berlangsung dalam larutan berair dan untuk mengetahui
persamaan molekul, persamaan ionik serta persamaan ionik total dari suatu
reaksi. Tujuan yang pertama bermaksud untuk mengetahui apakah dalam suatu
reaksi terjadi pengendapan dan perubahan warna larutan atau malah tidak terjadi
reaksi kimia apapun. Sedangkan tujuan yang kedua bermaksud untuk mengetahui
persamaan molekul dari suatu reaksi, karena persamaan molekul memberi informasi
mengenai identitas pereaksi. Persamaan ionik untuk mengetahui spesi-spesi yang
benar-benar berperan dalam suatu reaksi.
Percobaan
ini dilakukan 3 kali percobaan dimana masing-masing larutan dilarutkan dua
larutan sebelum mereaksikan, masing-masing larutan diencerkan kecuali CuSO4
dan (NH4)2SO4 karena telah memenuhi untuk
dilakukan reaksi. Untuk KCl, NaNO3, dan NaOH perlu diencerkan.
Percobaan pertama direaksikan larutan KCl 0,1M dengan NaNO3 0,1M.
Percobaan kedua direaksikan larutan CuSO4 0,1Mdengan NaOH 0,1M.
Percobaan ketiga direaksikan larutan (NH4)2SO4
1M dengan NaOH 1M.
KCl
(aq) + NaNO3(aq) →KNO3 (aq) + NaCl (aq)
Dalam
reaksi tersebut tidak terjadi pengendapan atau tidak terjadi reaksi kimia
apapun maupun perubahan warna (larutan tetap berwarna bening). Hal tersebut
terkait dengan kelarutan dan ksp, karena K+ dan Na+
adalah senyawa logam alkali, maka keduanya larut dalam reaksi larutan berair.
Percobaan
kedua direaksikan larutan antara CuSO4 0,1M dengan NaOH 0,1M, dimana
CuSO4 0,1M tidak diencerkan dan larutan NaOH 1M diencerkan terlebih
dahulu menjadi 0,1M, dapat dituliskan persamaan reaksinya yaitu
CuSO4
(aq) + 2NaOH(aq) → NaSO4(aq) + Cu(OH)2 (s)
Reaksi
tersebut terbentuk endapan tembaga (II) hidroksida berwarna biru dan larutan
berwarna biru. Terbentuk endapan karena ada padatan yang tak larut berupa
Cu(OH)2, kebanyakan senyawa OH- tidak dapat larut
kecuali dengan beberapa senyawa tertentu.
Percobaan
ketiga direaksikan larutan antara (NH4)2SO4
dengan NaOH masing-masing 1M , dimana (NH4)2SO4
tetap 1M tidak diencerkan begitu juga dengan NaOH tetap 1M, dapat dituliskan
dengan reaksinya yaitu:
(NH4)2SO4(aq)
+ 2NaOH(aq) → 2NH4OH(aq) + Na2SO4(aq)
Reaksi
tersebut tidak terjadi reaksi kimia apapun, baik berupa pengendapan maupun
perubahan warna larutan (larutan tetap berwarna bening), karena senyawa NH4+
semuanya dapat larut dan Na4+ merupakan logam alkali yang semuanya
dapat larut. Sehingga dalam reaksi tersebut tidak terbentuk endapan.
G.
Kesimpulan
Dari
hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
1. Reaksi
dalam larutan dapat berupa reaksi pengendapan, yaitu adanya produk yang tak
larut (endapan). Salah satu pelarut yang paling penting bagi reaksi kimia
adalah air, karena air adalah pelarut yang baik untuk bermacam zat kimia, baik
yang berbentuk ion atau molekul.
2. Persamaan
molekul adalah persamaan yang rumus senyawanya ditulis dalam bentuk molekul.
Persamaan molekul dari hasil praktikum yang telah dilakukan dalam berbagai
reaksi adalah:
a. KCl
(aq) + NaNO3(aq) →KNO3 (aq) + NaCl (aq)
b. CuSO4
(aq) + 2NaOH(aq) → NaSO4(aq) + Cu(OH)2 (s)
c. (NH4)2SO4(aq)
+ 2NaOH(aq) → 2NH4OH(aq) + Na2SO4(aq)
Persamaan
ionik adalah persamaan yang menunjukan senyawa ionik terurai menjadi ion-ion
bebasnya.
a. K+(aq)
+Cl-(aq) + Na+(aq) + NO3-(aq) → K+(aq)
+ NO3-(aq)+ + Na+(aq) + Cl-(aq)
b. Cu2+(aq)+SO42-(aq)+2Na+(aq)+2OH-(aq)
→2Na+(aq)+ SO42-(aq)+ Cu(OH)2 (s)
c. 2NH4+(aq)+
SO42-(aq)+ 2Na+(aq)+2OH-(aq) →2NH4+(aq)+
2OH-(aq)+ 2Na+(aq)
+ SO42-(aq)
Persamaan
ionik total adalah persamaan yang menunjukan zat-zat yang berperan dalam suatu
reaksi. Dari hasil praktikum persamaan ionik totalnya adalah
Cu2+(aq)+2OH-(aq)
) → ) Cu(OH)2 (s)
H.
Daftar Pustaka
Chang,
R. 2003. KIMIA DASAR. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
________.2004.
KIMIA DASAR Jilid 1. Jakarta : Erlangga
David,W.
2001. PRINSIP-PRINSIP KIMIA MODERN. Jakarta : Erlangga
Harjadi,W.2000.
ILMU KIMIA ANALITIK. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Wahyudi.
2000. JURNAL KIMIA DAN LINGKUNGAN. Purwokerto: Ujs
W.Oktoby,
David,dkk.1998. KIMIA MODERN Edisi keempat Jilid 1. Jakarta: Erlangga
I.
Lampiran
Perhitungan
data
Pengenceran
larutan KCl, NaNO3 dan NaOH masing-masing 1M untuk 1ml dijadikan
0,1M
Vawal
. Mawal = Vakhir . Makhir
1 ml .1 ml
= Vakhir . 0,1M
Vakhir = (1 ml. 1 ml)/0,1
M = 10 ml
No comments:
Post a Comment