FREE Download and Play MUSIC

Gfriend-Time for the moon night
Gfriend-Rough (fast. ver)
Gfriend-Sunrise

Thursday, February 21, 2019

Laporan Praktikum Kimia Dasar I (Reaksi dalam larutan berair)


LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I
REAKSI DALAM LARUTAN BERAIR

A.    Tujuan Percobaan
1.      Mempelajari reaksi yang berlangsung dalam larutan berair
2.      Mengetahui persamaan molekul, persamaan ionik dan persamaan ionik total dari suatu reaksi
B.     Dasar Teori
Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi karena komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau lain-lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat, cair atau gas. Namun, lazimnya yang disebut larutan adalah zat cair. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu pelarut dan zat terlarut (Harjadi, 2000).
Larutan adalah campuran karena terdiri dari dua bahan yang disebut homogen karena sifat-sifatnya sama dengan sebuah cairan, karena larutan adalah campuran molekul yang biasanya molekul-molekul pelarut agak berjauhan dalam larutan bila dibandingkan dengan larutan murni (Wahyudi, 2000).
Pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi yang kita tidak inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan standarisasi. Standarisasi sering dilakukan dengan titrasi, zat-zat yang di dalam jumlah yang relatif besar disebut pelarut (David, 2001).
Pada kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat yang lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat pelarut dan terlarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi (Chang, 2003).
Kelarutan dalam air setiap senyawa berbeda-beda, bergantung pada kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan dan pada komposisi pelarutnya. Untuk dapat mengetahui bentuknya endapan dari dua larutan yang dicampurkan atau ketika suatu senyawa ditambahkan dapat dilihat dari kelarutannya, yaitu jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu. Berbagai zat ada yang dapat larut, sedikit larut atau tidak dapat larut. Dikatakan tak larut apabila zat yang larut kurang dari 0,1 g zat terlarut dalam 1000 g pelarut. Namun, tak satupun zat bersifat mutlak tak larut dalam suatu pelarut tertentu, tetapi banyak zat yang untuk maksud-maksud praktis dianggap tak larut (Chang, 2004; W. Oktobay, 1998).
Berikut tabel pengelompokan kelarutan senyawa dalam air (keenan, 1984):
Senyawa
Kelarutan
Nitrat (NO3-)
Semua larut
Nitrit (NO2-)
Semua larut, kecuali Ag+
Asetat (CH3COO-)
Semua larut, kecuali Ag+, Hg22+, Bi3+
Klorida (Cl-)
Semua larut, kecuali Ag+, Hg22+, Pb2+, Cu+
Bromida (Br-)
Semua larut, kecuali Ag+, Hg22+, Pb2+
Iodida (I-)
Semua larut, kecuali Ag+, Hg22+, Pb2+, Bi3+
Sulfat (SO42-)
Semua larut, kecuali Pb2+, Ba2+, Sr2+, Ca2+
Sulfit (SO32-)
Semua tak larut, kecuali Na+,K+, NH4+
Sulfida (S2-)
Semua tak larut, kecuali Na+,K+, NH4+, Ba2+, Sr2+, Ca2+
Fosfat (PO42-)
Semua tak larut, kecuali Na+,K+, NH4+
Karbonat (CO32-)
Semua tak larut, kecuali Na+,K+, NH4+
Oksida (O2-)
Semua tak larut, kecuali Na+,K+, Ba2+, Sr2+, Ca2+
Hidroksida (OH-)
Semua tak larut, kecuali Na+,K+, NH4+, Ba2+, Sr2+, Ca2+

1.      Semua senyawa logam alkali (golongan IA) dapat larut
2.      Semua senyawa amonium (NH4+) dapat larut
3.      Semua senyawa yang mengandung nitrat (NO3-), klorat (ClO3+) dan perklorat (ClO4-) dapat larut (R. Chang, 2004)
Pengenceran larutan adalah prosedur untuk membuat larutan yang kurang pekat, dalam proses pengenceran penambahan lebih banyak pelarut kedalam sejumlah tertentu larutan akan mengubah (mengurangi) konsentrasi larutan tanpa mengubah sejumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam larutan dengan kata lain mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan mol zat terlarut setelah pengenceran atau nawal = nakhir karena molaritas didefinisikan sebagai mol zat terlarut dalam 1 l larutan, dapat dituliskan n = W. V, keterangan: M awal > Makhir dan Vawal < Vakhir (R.Chang, 2004).
Salah satu jenis reaksi yang umumnya berlangsung dalam larutan berair adalah reaksi pengendapan (precipitation reaction) yang cirinya adalah terbentuknya produk yang tak larut atau endapan. Endapan (precipitate) adalah padatan tak larut yang terpisah dari larutan. Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionik (Chang, 2004).
C.     Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah labu ukur 10 ml (5), tabung reaksi (4), corong kecil (1), rak tabung reaksi (1), gelas ukur 5 ml (2), botol aquades (1), pipet. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu KCl, NaNO3, CuSO4, (NH4)2SO4, NaOH 1M & aquades.
D.    Cara Kerja
Langkah pertama dalam percobaan ini adalah dilakukan pengenceran larutan KCl, NanNO3, CuSO4, NaOH 1M dan digunakan labu ukur 10 ml. Kemudian direaksikan kedua senyawa berikut dalam tabung reaksi dan diamati perubahan yang terjadi. Antara lain : 2 ml KCl 0,1M dan 2 ml NaNO3 0,1M, 2 ml CuSO4 0,1M dan 2 ml NaOH 0,1M dan 3 ml (NH4)2SO4 1M dan 2 ml NaOH 1M. Kemudian dituliskan persamaan molekul, persamaan ionik dan persamaan ionik total dari suatu reaksi.
E.     Hasil Percobaan
No
Larutan 1
Larutan 2
Hasil Reaksi
1
2 ml KCl 0,1M
2 ml NaNO3 0,1M
Tidak ada endapan larutan berwarna bening
2
2 ml CuSO4 0,1M
2 ml NaOH 0,1M
Ada endapan larutan berwarna biru
3
3 ml (NH4)2SO4 1M
2 ml NaOH 1M
Tidak ada endapan larutan berwarna bening

1.      Persamaan molekul
a.       KCl (aq) + NaNO3(aq) →KNO3 (aq) + NaCl (aq)
b.      CuSO4 (aq) + 2NaOH(aq) → NaSO4(aq) + Cu(OH)2 (s)
c.       (NH4)2SO4(aq) + 2NaOH(aq) → 2NH4OH(aq) + Na2SO4(aq)
2.      Persamaan ionik
a.       K+(aq) +Cl-(aq) + Na+(aq) + NO3-(aq) → K+(aq) + NO3-(aq)+ + Na+(aq) + Cl-(aq)
b.      Cu2+(aq)+SO42-(aq)+2Na+(aq)+2OH-(aq) →2Na+(aq)+ SO42-(aq)+ Cu(OH)2 (s)
c.       2NH4+(aq)+ SO42-(aq)+ 2Na+(aq)+2OH-(aq) →2NH4+(aq)+ 2OH-(aq)+ 2Na+(aq)
+ SO42-(aq)
3.      Persamaan ionik total
Cu2+(aq)+2OH-(aq) ) → ) Cu(OH)2 (s)
F.      Pembahasan
Percobaan yang berjudul “Reaksi dalam larutan berair” memiliki dua tujuan yaitu untuk mempelajari reaksi yang berlangsung dalam larutan berair dan untuk mengetahui persamaan molekul, persamaan ionik serta persamaan ionik total dari suatu reaksi. Tujuan yang pertama bermaksud untuk mengetahui apakah dalam suatu reaksi terjadi pengendapan dan perubahan warna larutan atau malah tidak terjadi reaksi kimia apapun. Sedangkan tujuan yang kedua bermaksud untuk mengetahui persamaan molekul dari suatu reaksi, karena persamaan molekul memberi informasi mengenai identitas pereaksi. Persamaan ionik untuk mengetahui spesi-spesi yang benar-benar berperan dalam suatu reaksi.
Percobaan ini dilakukan 3 kali percobaan dimana masing-masing larutan dilarutkan dua larutan sebelum mereaksikan, masing-masing larutan diencerkan kecuali CuSO4 dan (NH4)2SO4 karena telah memenuhi untuk dilakukan reaksi. Untuk KCl, NaNO3, dan NaOH perlu diencerkan. Percobaan pertama direaksikan larutan KCl 0,1M dengan NaNO3 0,1M. Percobaan kedua direaksikan larutan CuSO4 0,1Mdengan NaOH 0,1M. Percobaan ketiga direaksikan larutan (NH4)2SO4 1M dengan NaOH 1M.

KCl (aq) + NaNO3(aq) →KNO3 (aq) + NaCl (aq)
Dalam reaksi tersebut tidak terjadi pengendapan atau tidak terjadi reaksi kimia apapun maupun perubahan warna (larutan tetap berwarna bening). Hal tersebut terkait dengan kelarutan dan ksp, karena K+ dan Na+ adalah senyawa logam alkali, maka keduanya larut dalam reaksi larutan berair.
Percobaan kedua direaksikan larutan antara CuSO4 0,1M dengan NaOH 0,1M, dimana CuSO4 0,1M tidak diencerkan dan larutan NaOH 1M diencerkan terlebih dahulu menjadi 0,1M, dapat dituliskan persamaan reaksinya yaitu

CuSO4 (aq) + 2NaOH(aq) → NaSO4(aq) + Cu(OH)2 (s)

Reaksi tersebut terbentuk endapan tembaga (II) hidroksida berwarna biru dan larutan berwarna biru. Terbentuk endapan karena ada padatan yang tak larut berupa Cu(OH), kebanyakan senyawa OH- tidak dapat larut kecuali dengan beberapa senyawa tertentu.
Percobaan ketiga direaksikan larutan antara (NH4)2SO4 dengan NaOH masing-masing 1M , dimana (NH4)2SO4 tetap 1M tidak diencerkan begitu juga dengan NaOH tetap 1M, dapat dituliskan dengan reaksinya yaitu:

(NH4)2SO4(aq) + 2NaOH(aq) → 2NH4OH(aq) + Na2SO4(aq)

Reaksi tersebut tidak terjadi reaksi kimia apapun, baik berupa pengendapan maupun perubahan warna larutan (larutan tetap berwarna bening), karena senyawa NH4+ semuanya dapat larut dan Na4+ merupakan logam alkali yang semuanya dapat larut. Sehingga dalam reaksi tersebut tidak terbentuk endapan.

G.    Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
1.      Reaksi dalam larutan dapat berupa reaksi pengendapan, yaitu adanya produk yang tak larut (endapan). Salah satu pelarut yang paling penting bagi reaksi kimia adalah air, karena air adalah pelarut yang baik untuk bermacam zat kimia, baik yang berbentuk ion atau molekul.
2.      Persamaan molekul adalah persamaan yang rumus senyawanya ditulis dalam bentuk molekul. Persamaan molekul dari hasil praktikum yang telah dilakukan dalam berbagai reaksi adalah:
a.       KCl (aq) + NaNO3(aq) →KNO3 (aq) + NaCl (aq)
b.      CuSO4 (aq) + 2NaOH(aq) → NaSO4(aq) + Cu(OH)2 (s)
c.       (NH4)2SO4(aq) + 2NaOH(aq) → 2NH4OH(aq) + Na2SO4(aq)
Persamaan ionik adalah persamaan yang menunjukan senyawa ionik terurai menjadi ion-ion bebasnya.
a.       K+(aq) +Cl-(aq) + Na+(aq) + NO3-(aq) → K+(aq) + NO3-(aq)+ + Na+(aq) + Cl-(aq)
b.      Cu2+(aq)+SO42-(aq)+2Na+(aq)+2OH-(aq) →2Na+(aq)+ SO42-(aq)+ Cu(OH)2 (s)
c.       2NH4+(aq)+ SO42-(aq)+ 2Na+(aq)+2OH-(aq) →2NH4+(aq)+ 2OH-(aq)+ 2Na+(aq)
+ SO42-(aq)
Persamaan ionik total adalah persamaan yang menunjukan zat-zat yang berperan dalam suatu reaksi. Dari hasil praktikum persamaan ionik totalnya adalah
Cu2+(aq)+2OH-(aq) ) → ) Cu(OH)2 (s)
H.    Daftar Pustaka
Chang, R. 2003. KIMIA DASAR. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
________.2004. KIMIA DASAR Jilid 1. Jakarta : Erlangga
David,W. 2001. PRINSIP-PRINSIP KIMIA MODERN. Jakarta : Erlangga
Harjadi,W.2000. ILMU KIMIA ANALITIK. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Wahyudi. 2000. JURNAL KIMIA DAN LINGKUNGAN. Purwokerto: Ujs
W.Oktoby, David,dkk.1998. KIMIA MODERN Edisi keempat Jilid 1. Jakarta: Erlangga

I.       Lampiran
Perhitungan data
Pengenceran larutan KCl, NaNO3 dan NaOH masing-masing 1M untuk 1ml dijadikan 0,1M

Vawal . Mawal = Vakhir . Makhir
   1 ml .1 ml  = Vakhir . 0,1M
           Vakhir = (1 ml. 1 ml)/0,1 M = 10 ml

No comments:

Post a Comment