Misalkan :
A = Suatu peristiwa /kejadian pada Ruang Sampel (S)
P(A) adalah peluang kejadian A, maka belaku :
1. 0 ≤ P(A) ≤ 1
2. P(S) = 1 (peluang dari ruang sampel) terjadi
3. P(⦲) = 0
(peluang dari peristiwa yang tidak akan pernah terjadi)
4. Komplemen : Komplemen peristiwa A adalah Bukan A ditulis A' atau
atau
.
Secara matematis :
= {X ∈ S, x ∉ A}
Gambar 4.2 Diagram venn Bukan A
P(
) = P(A') = 1 - P(A)
{Baca : Peluang kejadian bukan A}
Misalkan :
A dan B adalah 2 peristiwa/ kejadian pada Ruang Sampel (S)
P(A) dan P(B) adalah berturut-urut peluang kejadian A dan B, maka berlaku :
5. IRISAN dua kejadian A dan B, dinyatakan dengan A∩B, merupakan kejadian yang elemennya
termasuk dalam A dan B.
A ∩ B = { x ∈ S, x ∈ A dan x ∈ B}
Gambar 4.3 Diagram Venn A ∩ B
Peluang irisan kejadian A dan B adalah ⇒ P(A ∩ B) = n(A ∩ B)/n(S)
6. GABUNGAN dua kejadian A dan B, dinyatakan dengan A ∪ B, merupakan kejadian yang
mengandung semua elemen yang termasuk A atau B atau keduannya.
A ∪ B = { x ∈ S, x ∈ A atau x ∈ B}
Gambar 4.4 Diagram Venn A ∪ B
Peluang gabungan kejadian A atau B adalah ⇒ P(A ∪ B) = n(A ∪ B)/n(S)
atau menggunakan aturan penjumlahan :
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B)
CONTOH
Pada pelemparan sebuah dadu dan mencatat angka dadu yang muncul
Ruang Sampel : S = {1,2,3,4,5,6}
Misalkan : A = Kejadian munculnya angka genap
= {2,4,6} maka n(A) = 3
B = Kejadian munculnya angka 5 atau lebih
= {5,6} maka n (B) = 2
Maka :
Komplemen dari A → A' = {1,3,5} maka n(A') = 3
Irisan A dan B → A ∩ B ={6} maka n (A ∩ B) = 1
Gabungan A dan B → A ∪ B = {2,4,5,6} maka n(A ∪ B) = 4
Sebagai Ilustrasi lihat gambar 4.5
Ruang Sampel
Gambar 4.5
Jadi dapat dihitung :
a. Peluang kejadian A
⇒ P(A) = n(A)/n(S) = 3/6 = 1/2
b. Peluang kejadian bukan A
⇒ P(A') = 1 - P(A) = 1 - 1/2 = 1/2
c. Peluang kejadian A dan B
⇒ P(A ∩ B) = n(A ∩ B)/ n(S) = 1/6
d. Peluang kejadian A atau B
⇒P(A ∪ B) = n(A ∪ B)/ n(S) = 4/6 = 2/3
7. Dua kejadian A dan B dikatakan saling terpisah asing (mutually exclusive) jika kejadian-
kejadian tersebut tidak dapat terjadi secara bersamaan
ditulis : (A ∩ B) = ⦲
Gambar 4.6 Diagram venn dua kejadian saling asing
Akibatnya :
IRISAN : P(A ∩ B) = 0
GABUNGAN : P(A ∪ B) = P(A) + P(B)
CONTOH
1. Pada pelemparan sebuah dadu. Misalkan:
A = Kejadian munculnya angka genap = {2,4,6}
B = Kejadian munculnya angka ganjil = {1,3,5}
A dan B adalah 2 kejadian yang terpisah / saling asing
2. Pada setumpuk kartu Bridge diambil sebuah kartu secara acak. Didefinisikan peristiwa-
peristiwa:
A = Kartu terambil adalah hati
B = Kartu terambil adalah As
C = Kartu terambil berwarna hitam
A dan B : tidak terpisah / saling asing
A dan C : terpisah/ saling asing
B dan C : tidak terpisah/ saling asing
8. Dua kejadian A dan B : saling bebas (independen) jika berlaku: P(A ∩ B) = P(A)P(B)
CONTOH
Pada pelemparan sebuah dadu. Misalkan :
A = Kejadian munculnya angka genap pada lemparan 1
B = Kejadian munculnya angka ganjil pada lemparan ke-2 A dan B adalah 2 kejadian yang saling bebas
Jadi
Dapat dihitung peluang muncul angka dadu genap pada pelemparan 1 dan ganjil pada pelemparan ke 2 :
⇒ P(A ∩ B) = P(A)P(B) = 1/2 x 1/2 = 1/4
A = Suatu peristiwa /kejadian pada Ruang Sampel (S)
P(A) adalah peluang kejadian A, maka belaku :
1. 0 ≤ P(A) ≤ 1
2. P(S) = 1 (peluang dari ruang sampel) terjadi
3. P(⦲) = 0
(peluang dari peristiwa yang tidak akan pernah terjadi)
4. Komplemen : Komplemen peristiwa A adalah Bukan A ditulis A' atau
Secara matematis :
Gambar 4.2 Diagram venn Bukan A
P(
{Baca : Peluang kejadian bukan A}
Misalkan :
A dan B adalah 2 peristiwa/ kejadian pada Ruang Sampel (S)
P(A) dan P(B) adalah berturut-urut peluang kejadian A dan B, maka berlaku :
5. IRISAN dua kejadian A dan B, dinyatakan dengan A∩B, merupakan kejadian yang elemennya
termasuk dalam A dan B.
A ∩ B = { x ∈ S, x ∈ A dan x ∈ B}
Gambar 4.3 Diagram Venn A ∩ B
Peluang irisan kejadian A dan B adalah ⇒ P(A ∩ B) = n(A ∩ B)/n(S)
6. GABUNGAN dua kejadian A dan B, dinyatakan dengan A ∪ B, merupakan kejadian yang
mengandung semua elemen yang termasuk A atau B atau keduannya.
A ∪ B = { x ∈ S, x ∈ A atau x ∈ B}
Gambar 4.4 Diagram Venn A ∪ B
Peluang gabungan kejadian A atau B adalah ⇒ P(A ∪ B) = n(A ∪ B)/n(S)
atau menggunakan aturan penjumlahan :
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B)
CONTOH
Pada pelemparan sebuah dadu dan mencatat angka dadu yang muncul
Ruang Sampel : S = {1,2,3,4,5,6}
Misalkan : A = Kejadian munculnya angka genap
= {2,4,6} maka n(A) = 3
B = Kejadian munculnya angka 5 atau lebih
= {5,6} maka n (B) = 2
Maka :
Komplemen dari A → A' = {1,3,5} maka n(A') = 3
Irisan A dan B → A ∩ B ={6} maka n (A ∩ B) = 1
Gabungan A dan B → A ∪ B = {2,4,5,6} maka n(A ∪ B) = 4
Sebagai Ilustrasi lihat gambar 4.5
Ruang Sampel
Jadi dapat dihitung :
a. Peluang kejadian A
⇒ P(A) = n(A)/n(S) = 3/6 = 1/2
b. Peluang kejadian bukan A
⇒ P(A') = 1 - P(A) = 1 - 1/2 = 1/2
c. Peluang kejadian A dan B
⇒ P(A ∩ B) = n(A ∩ B)/ n(S) = 1/6
d. Peluang kejadian A atau B
⇒P(A ∪ B) = n(A ∪ B)/ n(S) = 4/6 = 2/3
7. Dua kejadian A dan B dikatakan saling terpisah asing (mutually exclusive) jika kejadian-
kejadian tersebut tidak dapat terjadi secara bersamaan
ditulis : (A ∩ B) = ⦲
Gambar 4.6 Diagram venn dua kejadian saling asing
Akibatnya :
IRISAN : P(A ∩ B) = 0
GABUNGAN : P(A ∪ B) = P(A) + P(B)
CONTOH
1. Pada pelemparan sebuah dadu. Misalkan:
A = Kejadian munculnya angka genap = {2,4,6}
B = Kejadian munculnya angka ganjil = {1,3,5}
A dan B adalah 2 kejadian yang terpisah / saling asing
2. Pada setumpuk kartu Bridge diambil sebuah kartu secara acak. Didefinisikan peristiwa-
peristiwa:
A = Kartu terambil adalah hati
B = Kartu terambil adalah As
C = Kartu terambil berwarna hitam
A dan B : tidak terpisah / saling asing
A dan C : terpisah/ saling asing
B dan C : tidak terpisah/ saling asing
8. Dua kejadian A dan B : saling bebas (independen) jika berlaku: P(A ∩ B) = P(A)P(B)
CONTOH
Pada pelemparan sebuah dadu. Misalkan :
A = Kejadian munculnya angka genap pada lemparan 1
B = Kejadian munculnya angka ganjil pada lemparan ke-2 A dan B adalah 2 kejadian yang saling bebas
Jadi
Dapat dihitung peluang muncul angka dadu genap pada pelemparan 1 dan ganjil pada pelemparan ke 2 :
⇒ P(A ∩ B) = P(A)P(B) = 1/2 x 1/2 = 1/4
No comments:
Post a Comment