FREE Download and Play MUSIC

Gfriend-Time for the moon night
Gfriend-Rough (fast. ver)
Gfriend-Sunrise

Saturday, April 4, 2020

Hakekat Taubat

Al Kisah Orang Alim Masuk Neraka

    Sumber dari Abu Hurairah ra. ia mendengar cerita Rasulullah bersabda, yang maksud dan ceritanya sebagai berikut :

"Dua orang laki-laki bersaudara dari kaum Bani Israil keduanya hidup rukun dan saling menyayangi, namun mereka memiliki perwatakan yang berbeda jauh. Yang satu gemar berbuat dosa dan yang satunya gemar melakukan ibadah. Saudaranya yang tekun ibadah itu tidak lelah-lelahnya memberikan wasiat dan nasehat supaya dia berhenti berbuat dosa, namun oleh yang satunya tidak dihiraukan. Acapkali wasiat didengar tidak mampu merubah hatinya melakukan maksiat, ia nikmat melakukannya dan nasehat dari siapapun tidak mampu merubah perwatakan tersebut. Sampai-sampai saudaranya jenuh, dengan apa dan cara bagaimana sehingga dia sadar dan kembali ke jalan yang benar!

    Suatu hari melihat saudaranya melakukan maksiat, lalu ia menasehati dia dengan kata-kata yang halus, "Cobalah hentikan perbuatanmu itu."

    Namun justru dia membantah, "Biarkan saja, ini bukan urusanmu, kau tidak berhak ikut campur atas perbuatan dosa-dosaku. Ini hanya urusanku yang berhubungan dengan Tuhanku."

    Hari selanjutnya tetap melakukan dosa, peran saudaranya tidak mampu menggugah hatinya. Dan setiap kali melihat perilaku dosa, yang suatu kemudian memberikan nasehat lagi. Tapi nasehat itu dijawab sebagaimana semula, dan jawaban kali ini sempat membuat saudaranya geram.

    " Hentikanlah perbuatan dosamu!"

    Ia membantah dengan keras, "Biar aku lakukan, ini adalah urusan antara aku dan Tuhanku, lagi pula, apakah kau diutus Allah untuk mengawasi aku!"

    Diam seribu bahasa, betul-betul dia tidak bisa dinasehati, hatinya keras bagai batu. Maka saudara yang tekun beribadah itu dengan geramnya mengatakan dengan menyebut nama Allah.

    "Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni dosa-dosamu dan kamu tidak dimasukkan ke surga".

    Tidak menyadari bahwa kata-kata itu terlalu tinggi, tidak menyadari kalau pernyataannya sama dengan menunjukkan rasa sombongnya, sombong dengan perbuatan kebajikannya dan merasa dia yang terbagus dibanding saudara yang satu. Memvonis sendiri bahwa dia masuk surga dan kamu masuk neraka. Menandakan sikapnya mengenyampingkan Tuhan dan dialah yang Maha Berkuasa atas dirinya sendiri.

    Pada waktu keduanya meninggal dunia dan berhadap di sisi Allah, dua-duanya dikumpulkan dan Allah berfirman kepada laki-laki yang tekun beribadah, "Kamu tahu apa tentang Aku! Apakah kamu juga mengetahui apa-apa yang ada di Sisiku....!

    Adalah sikap sombongnya yang menyebabkan nasib seperti ini, karena memang seakan-akan laki-laki tekun beribadah percaya dan yakin dia masuk surga dan saudaranya berdosa masuk neraka. Padahal perurusan itu adalah urusan Allah, dan seorang hamba tidak berhak mempunyai pemikiran ini dan itu atas perbuatan amal bagusnya.

    Kemudian Allah berfirman kepada laki-laki yang berdosa, "Pergilah kau, dan masuklah ke surga atas Rahmat-Ku."

    Dan kepada yang tekun beribadah Allah berfirman, "Karena itu semua maka pergilah kamu ke neraka."

    Tamatlah riwayat orang berbuat baik, yang dihatinya ada perasaan ujub atas kebajikannya. Dan selamatlah orang-orang yang berbuat dosa, yang dengan dosanya ia merasa hina dan selanjutnya bertaubat kepadaNya.

    Untuk melengkapi pengertian hakekat taubat, dibawah ini diturunkan tambahan sabda-sabda Rasulullah, perkataan atsar dan orang-orang besar lainnya, ulama terkemuka atau orang-orang bijaksana dan para Hukamah.

Sabda Rasulullah :

"Dari Abu Musa Abdillah bin Qais Al Asy'ari ra. dari Rasulullah saw, beliau bersabda. "Sesungguhnya Allah membentangkan Kekuasaan-Nya pada waktu malam supaya orang-orang berbuat taubat yang telah melakukan kesalahan pada siang hari, juga membentangkan kemurahanNya pada siang hari, supaya orang-orang melakukan kesalahan di malam hari bertaubat pada saat itu. Keadaan ini terus berjalan sampai matahari terbit dari barat (Qiamat)."  (HR. Muslim)

Sabdanya :

" Dari Annas ra. beliau berkata, Rasulullah saw bersabda. "Setiap manusia mempunyai kesalahan, dan sebaik-baik orang bersalah ialah yang mau bertaubat." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Sabdanya :

"Dari Abu Abdurahman, Abdillah bin Umar bin Khatab ra. Dari Nabi saw, beliau bersabda. "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tetap menerima taubat seorang hamba-Nya, selama nyawa belum sampai di tenggorokan (Hampir mati)." (HR. Tirmidzi).

Sabdanya :

"Allah amat gembira dengan taubatnya diantara kamu." (HR. Muslim).

Sabdanya :

"Andaikata kamu berbuat salah, sehingga kesalahan itu sampai ke langit, kemudian kamu menyesali, niscaya Allah menerima taubatmu." (HR. Ibnu Majah).

Sabdanya :

"Sesungguhnya perbuatan baik itu menghilangkan perbuatan jahat, sebagaimana air menghilangkan kotoran."

    Sebagaimana diterangkan dulu bahwa setiap kejelekan diikuti dengan kebaikan adalah sikap yang bijaksana. Dengan cara ini dimungkinkan tidak ada perasaan ujub atau lalai terhadap Tuhan karena kebaikannya. Orang lebih menyedarkan dan lebih menangis di hadapan Allah karena dosa-dosanya. Sebagai pelajaran bahwa setiap saat lebih megingat terhadap Allah, perilaku dosa sekalipun buntutnya tetap mengingat kepada Allah. Hal ini disukai daripada melihat emas sebesar dua lembah.

Sabdanya :

"Dari Ibnu Abbas dan Anans ra. Rasulullah saw. bersabda; Andaikata ada orang yang memiliki dua lembah emas, maka aku lebih menyukai yang ketiga yang hanya berisikan pasir dan Allah menerima taubatnya orang yang mau bertaubat." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ad Darimi).

Sabdanya dalam perbincangan segar dengan para sahabat :

"Sesungguh setiap hamba pasti berbuat dosa, lalu dia masuk surga." (HR. Ibnu Mubarrok).

Sahabat bertanya, "Bagaimana hal itu terjadi wahai Rasulullah!"

Kemudian Rasulullah menjawab :

"Adalah yang ada di depan matanya, dia melakukan taubat, yang lari dari perbuatan semula sampai ia masuk surga." (HR. Abu Na'im).

Karena sabdanya :

"Kafarat dosa adalah menyesali." (HR. Ahmad dan Tabrani)

Sabdanya lagi :

"Yang berbuat dari dosa adalah mereka yang tidak berdoa." (HR. Ibnu Majah)

    Hadits-hadits yang menyatakan taubat dan perihwalannya terlalu banyak disampaikan. Kemudian bagaimana ungkapan orang yang dekat dengan Rasulullah ! Agar nampak jelas bahwa demikian inilah yang namanya hakekat taubat, agar nampak terang bahwa taubat adalah urusan hamba dan Rab-Nya yang sekalipun kezaliman dan dosa-dosa besar semakin menumpuk, tidak menyulitkan bagi Allah untuk mengampuni, sebagaimana firman-Nya dalam Hadits Qudsi :

"Rahmat-Ku mengalahkan Kemarahan-Ku."

Ungkapan para sahabat dan ulama-ulama besar.

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri." (S. Al Baqarah: 222).

    Taubat ialah menghadapkan diri kepada Allah secara total, demikian kata imam junaid yang berbangsa Baghdad.

DZun Nun Al Mishri

    Dia membagi taubat dan cara bertaubat menurut keadaan orang yang bersangkutan. Sebab bagaimanapun juga setiap orang mempunyai perbedaan dan derajat tinggi rendah di hadapan Allah.

Taubat Orang-orang awam :
Ialah mereka bertaubat karena dosa dan dari dosa, andai tidak berdosa merekapun tidak melakukan taubat. Dan yang masuk cara ini disebut orang awam.

Taubat orang-orang tertentu :
ialah mereka bertaubat karena melupakan Allah. Dalam setiap waktudan senjang ada beberapa peristiwa yang tragis dan menarik, kadang melihat hal-hal menarik ia lupa akan Allah, kadang punya kenikmatan dunia atau memandang lukisan dunia membuat pikiran terseret dan lupa kepada Allah. Orang semacam ini tidak hari kecuali mengingat kepada Allah.

Taubat Para Nabi :
 Ialah ketika menyaksikan beberapa peristiwa dari Tuhannya, sebagai peringatan dan pelajaran. Misal diberi peristiwa kering tandus dalam masa paceklik pada zaman Nabi yusuf, sebagai peringatan Nabi Yusuf bahwa sebagai Nabi dan Raja harus bagaimana. Bahasa ini sulit dimengerti kecuali orang-orang yang sampai ke sana dan terang.
                           


No comments:

Post a Comment