FREE Download and Play MUSIC

Gfriend-Time for the moon night
Gfriend-Rough (fast. ver)
Gfriend-Sunrise

Friday, April 3, 2020

Hakekat Taubat

    Anak manusia dilahirkan dalam keadaan suci tanpa dosa, hatinya berkilau dan matanya bersinar putih. Tidak ada gurisan-gurisan merah, ia jatuhpun tidak akan sakit sebab para malaikat senantiasa menjaganya. Manusia dilahirkan dalam keadaan hati yang sejahtera, dan hati sejahtera lagi bening mudah sekali memandang Allah yang dinamakan ma'rifat. Ada slogan, barang siapa yang menjadi bayi, dia bisa menjadi manusia yang paling sakti. Artinya, ia disediakan sebuah mata yang mampu menerobos segala lapisan alam dan tanpa henti-hentinya memandang Allah. Tapi kalau hati kehilangan cahayanya, hati sudah keruh oleh debu-debu maksiat dan gelapnya dosa, mulai tertutupi dan tidak bisa memandang kepada Allah. Niscaya keadaan ini harus dibersihkan dengan api penyesalan, yakni membakar debu-debu itu agar cepat sirna dari dataran hati, sebagaimana dijelaskan bahwa penyesalan merupakan taubat. Hati mulai bersinar semenjak melakukan penyesalan yang teramat sangat. Tidak ada dosa yang tidak bisa diruntuhkan oleh penyesalan, sebab datangnya penyesalan yang sungguh-sungguh laksana api yang membakar habis semua dosa.

    Selain Musrik semua Dosa Diampuni.
    Ialah bagi orang yang menyesali dosa-dosanya, sebesar dan senista apapun Allah tetap membuka RahmatNya untuk mengampuni orang-orang yang bertaubat.
    Firman Allah SWT :

"Bertaubatlah kamu kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung (bahagia)". (S. An Nuur : 31)

"Janganlah kamu semua putus asa dengan Rahmat Allah sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa." (S. Az Zumar :53)

    Atas Rahmat Allah semua dosa terampuni, tidak ada yang bisa mengalahkan Rahmat Allah. Orang yang hidupnya hanya berdzikir, shalat tahajud tiap malam, berpuasa setiap waktu kecuali hari-hari haram, dan setiap detikpun tidak ada yang diingat kecuali Allah. Tapi amal kebajikan ini tidak bisa mengalahkan Rahmat Allah, justru andai dia masuk surga, dia masuk surga bukan karna perbuatan bagusnya melainkan karena Rahmat Allah. Bisa saja Allah menghendaki bagi yang melakukan kemaksiatan berhak masuk surga atas Rahmat Allah, artinya Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dengan RahmatNya, lebih-lebih orang yang berdosa yang mohon ampun kepada Allah, niscaya Allah akan menghujani RahmatNya kepada dia, sebagaimana dijelaskan pada Az Zumar di atas.

    Al Kisah Seorang Pelacur

    Wanita pelacur berbangsa Yahudi tengah berjalan-jalan. Pada suatu hari, matanya bening melihat seekor anjing yang berputar-putar disekitas sumur. Pelacur memandangnya, kenapa gerangan anjing itu mengelilingi sumur sambil mengendus-dengus! Didekati anjing itu dan terus-menerus menjulurkan lidahnya, ternyata anjing itu kehausan teramat sangat. Hampir-hampir saja anjing mati karena kehausan, dan ia terus berputar karena ingin minum dan tidak bisa mengambil air di dalam sumur. Secepatnya pelacur mencopot sepatu botnya, kemudian air disumur diciduk dengan sepatu tersebut dan diminumkan kepada anjing yang hampir mati itu. Lengahlah tenggorokan si anjing. (Diambil dari hadits shaheh muslim, dari Abu Hurairah ra.)

    Al kisah ini menandakan bahwa Rahmat Allah lebih besar dari segalanya. Pelacur yang hina dan tersingkir dari kehidupan, masyarakat yang sudah barang tentu dosa-dosanya berkarat, tapi dengan memberi minum anjing (tergolong hewan najis) ternyata Allah mengampuni segala dosa pelacur itu. Betapa murahnya Rahmat Allah kepada seorang pelacur, apalagi kepada orang-orang yang kemaksiatannya tidak seberapa nampak hina sebanding pelacur, niscaya Allah lebih membuka Rahmat selebar-lebarnya kepada mereka. Maka jangan ragu atau berperasa bahwa dosa yang sebesar ini tidak akan diampuni oleh Allah.

"Ketahuilah, sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Allah, maka mintalah ampun untuk dosa-dosamu." (S. Muhammad : 19)

Hadits Rasulullah :

"Hadits qudsi yang bersumber dari Abu Hurairah, dikeluarkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw bersabda sambil mengambil Firman Tuhannya : Hamba-hambaku melakukan dosa, kemudian dia berdoa; "Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku." Allah yang Maha memberkati dan Maha Luhur, Firman-Nya : Hamba-hambaKu melakukan dosa-dosa, namun dia mengerti bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa-dosanya itu, kemudian diapun melakukan dosa-dosa lagi, lalu diikuti dengan doa; "Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku," Kembali Allah yang Maha .Berkah memberkati dan yang Maha Luhur, Firman-Nya : Hamba-hambaKu melakukan dosa-dosa, namun dia mengerti bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa-dosanya itu, "Berbuatlah sesukamu, karena Aku mengampuni dosa-dosamu."

Sabdanya :

"Dari Abu Hamzah, Anans bin MAlik Al Anshari, khadam Rasulullah, bahwa Rasulullah saw bersabda; "Sesungguhnya Allah lebih senang menerima taubat hambaNya, melebihi kesenangan seseorang yang telah menemukan kembali untanya yang hilang di tengah-tengah hutan secara mendadak." (HR. Bukhari Muslim).

    Allah lebih menyenangi orang-orang yang berdosa dan mohon ampun atas dosa-dosanya dari pada orang yang berdzikir terus sepanjang hari dan malam tanpa melihat anak istri. Allah lebih menyenangi orang yang merasa berdosa karena dosanya, sebab sering kali orang berbuat kebajikan bisa memunculkan sifat sombong, merasa dirinya yang paling baik sebab puasa dam shalatnya, tidak ada yang menandingi kecuali saya, ia pamer, ujub dan lengan bahwa dia menjadi orang beruntung di akherat bukan karena perbuatan kebagusannya. Segala sesuatu ada dalam kekuasaan Allah.

    (Al Kisah)dari hadits, dari Zaib bin Aslam, bahwa kelak pada hari kiamat ada seorang laki-laki yang oleh Allah diperintahkan para malaikat membawanya ke neraka. Laki-laki itu menyangkal; Ya Allah, bagaimana mengenai shalat dan puasaku?" Allah Yang Maha Agung dan Mulya menjawab. " Hari ini aku membuatmu putus asa dari RahmatKu, sebagaimana kamu dahulu membuat hamba-hambaKu putus asa dari RahmatKu".

    Kebajikan puasa dan shalat tidak ada gunanya sebab pada masa hidupnya ia sombong dengan kebajikannya itu, merasa bahwa dirinya lah yang paling bagus. Dan dengan kebajikannya itu ia menakut-nakuti orang yang berbuat maksiat menuduh kepada mereka bahwa mereka sangat hina dipandang Allah dan Allah tidak menerima kehadiran kelak, 'Kamu akan masuk neraka dengan perbuatan maksiatmu...!" dengan demikian orang maksiat sama halnya terhalangi akan berbuat taubat. Ini semua gara-gara orang alim yang sombong, sehingga putuslah rahmat Allah kepadanya. Sebagai pelajaran dalam kehidupan ini akan tetap menyelenggarakan kasih sayang antar sesama hamba. Kepada orang-orang yang berbuat jelek juga tetap mengulurkan tangan bahwa rahmat Allah sangat luas, beritahukan Allah tetap mengampuni dan tetap menyayangi dan jangan putus asa hanya karena mengingat dosa yang terlalu hina.

    Sebab ketahuilah, semua dosa diampuni kecuali orang musyrik yang sampai ajal tiba tetap membawa musyrik. Dalam hati musyrik tidak ada kalimat Tauhid dan persaksian bahwa Nabi Muhammad utusan Allah SWT. Ia berjalan di atas dunia seakan lahir dari batu cadas, tidak mengenal syukur, tidak mengenal Tuhan, tidak mengenal terima kasih, karena yang dikenal dan yang dipercaya hanya pohon besar yang diberi sesaji.

    Orang musyrik memutuskan segalanya kepada Tuhan, orang musyrik tidak mengakui bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Di dalam hatinya tidak ada apa-apa kecuali hewan peliharaan.

"Kami tidan mengutusmu (wahai Muhammad) kecuali menjadi Rahmat seluruh alam." (S. Al Anbiya' : 107)

"Dan Kami tidak memberikan siksa (yang seperti ini), melainkan kepada orang-orang yang sangat kafir." (S. Saba' :17)

    Selagihati masih ada pernyataan bahwa, "Tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah Utusan Allah." Mengakui bahwa di dunia dan percaturan alam ada yang mengatur, ialah Allah. Selagi hati masih mengakui dengan sepenuhnya, dan selaksa dosa ada di sisinya, Allah yang akan mengampuni dan menyayangi walaupun dia menganiaya diri sendiri atau sering berbuat dhalim.

    "Katakanlah : Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dengan Rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa-dosa, Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun dan penyanyang." (S. Az Zumar : 53).

    "Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang Maha Luas) bagi manusia, sekalipun mereka orang zalim." (S. Ar Ra'd : 06)





HALAMAN 2 




No comments:

Post a Comment