FREE Download and Play MUSIC

Gfriend-Time for the moon night
Gfriend-Rough (fast. ver)
Gfriend-Sunrise

Saturday, April 11, 2020

Kisah Kematian Abdullah bin Ubay (Tokoh Munafik)

    Imam Bukhari Muslim telah meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar ra. dalam hadits itu menceritakan kisah kematian Abdullah bin Ubay bin Saul, tokoh munafik yang berusaha menghancurkan islam dengan jalan adu domba. Dia melakukan karena ada perasaan iri dan perasaan jelek lainnya. Banyak sekali tiup daya untuk menghancurkan, tapi Rasulullah tidak bisa diperdaya. Diantara daya upaya dengan teman-temannya ialah mendirikan masjid dhirar, agar nanti Rasulullah dan para sahabat-sahabatnya sepulang dari perang Tabuk istirahat disana. Pada waktu Rasulullah berangkat berperang, diantara orang-orang munafik ada yang dipersilahkan, "Ya Rasul, kami membangun masjid untuk naungan, buat orang-orang sakit atau orang miskin, buat perlindungan bila hujan, dan kami mengharap agar Engkau mau istirahat dan shalat di masjid ini."
    Rasulullah menjawab, "Sekarang aku hendak berangkat pergi (perang tabuk), insya Allah sekembalinya nanti kami shalat untuk kalian di masjid ini."
    Dan sekembali Rasulullah dari perang tabuk turunlah sebuah ayat, surat At-Taubah ayat 107 (Lihat dalam Al Qur'an), yang nyatanya mereka mendirikan masjid dengan tujuan kemadlaratan bagi orang-orang mukmin. Seketika itu Rasulullah memanggil Malik ibnu Dakhsyan, Mi'an Ibnu Addy serta saudaranya Asyim ibnu addy. Perintah Rasulullah: "Pergilah kalian ke masjid yang pemiliknya telah berbuat aniaya, robohkan dan bakar masjid itu."
    Maka dibakarlah Masjid Dhirar.
    Kembali ke Abdullah bin Ubay. Hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari Muslim ialah di bawah ini kisahnya, tentang kematian si tokoh munafik.
    Ketika ia mati datanglah anaknya ke Rasulullah, ia minta kepada Rasulullah supaya memberikan baju Gamis milik nabi untuk mengkafani jenazah ayahnya, Rasulullah pun memberikan bajunya. Dan permintaan kedua, supaya Rasulullah menshalati jenazah ayahnya.
    Kemudian Rasulullah berdiri untuk menshalati tapi tiba-tiba Umar bin khatab menarik baju Rasulullah seraya membisikan, Ya Rasul, apakah engkau akan menyalati dia!, bukankah Tuhanmu telah melarangmu untuk menyalati jenazah orang-orang munafik."
    Rasulullah menjawab, " Umar, Sesungguhnya Allah hanya menyuruhku untuk memilih." Kemudiam Rasulullah membacakan firman Allah yang turun. (Lihat surat At-taubah: 80).
    "Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak memohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja) walaupun engkau memohonkan ampun bagi mereka sebanyak 70 kali".
    Sejak peristiwa ini dan turunnya ayat ini Rasulullah tidak pernah menyalati jenazah orang-orang munafik.
    Menandakan bahwa taubat orang munafik tidak diterima sebelum mereka berunah kemunafikannya ke arah islam.
    

No comments:

Post a Comment